KAJIAN PARAMETER GENETIK POPULASI ALAMI TANAMAN BAWANG MERAH KULTIVAR AMPENAN STUDY OF GENETIC PARAMETERS OF A NATURAL POPULATION OF SHALLOT CULTIVAR AMPENAN
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter genetik, meliputi koefisien keragaman genetik, heritabilitas dan korelasi genetik beberapa sifat pada populasi alami tanaman bawang merah kultivar Ampenan. Metode yang digunakan adalah metode eksploratif dengan teknik survei dan pengamatan langsung pada hamparan pertanaman petani. Data hasil pengamatan dianalisa dengan analisis ragam dengan hamparan petani dianggap sebagai perlakuan, yakni 30 petani dan diulang 5 kali berupa petak observasi; yang ditetapkan secara diagonal. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa koefisien keragaman genetik tertinggi diperoleh pada sifat berat umbi basah per rumpun ( 21,95%); kemudian diikuti oleh berat umbi kering per rumpun ( 20,34%) dan tinggi tanaman (5,96 %). Nilai heritabilitas arti luas yang tergolong tinggi diperoleh pada jumlah umbi per rumpun, berat umbi basah per rumpun dan berat umbi kering per rumpun, yaitu berturut-turut (68,54%, 64,60% dan 71,26%). Tinggi tanaman dan jumlah daun per rumpun, nilai heritabilitasnya tergolong sedang. Sifat yang memiliki koefisien korelasi genetik positif nyata dengan berat umbi kering per rumpun (hasil), yaitu jumlah daun per rumpun, jumlah umbi per rumpun dan berat umbi basah per rumpun, sedangkan tinggi tanaman memiliki korelasi genetik yang tidak nyata dengan semua sifat yang lainnya.
ABSTACT
This research aimed to study genetic parameters, such as: genetic variability coefficient, heritability and genetic correlation of some traits of shallot population cultivar Ampenan. The methods employed were exploration, survey and direct observation on farmer’s cultivation areas. The data were analyzed using analysis of variance with farmer’s cultivation areas (30 farmers) as treatments with 5 replications in the form of observation plots, which were determined in diagonal. The results of this research show that the highest coefficient of genetic variability was on the fresh bulb weight per cluster (21.95%), followed by dry bulb weight per cluster (20.34 %) and plant height (5.96%). Wide heritability value was found the highest in the number of bulb per cluster (68.54%), weight of fresh bulb per cluster (64.60%) and weight of dry bulb per cluster (71.26%), while plant height and number of leaf per cluster showed middle value of heritability. The traits that had significant positive genetic correlation with dry bulb weight per cluster (yield) were number of leaf per cluster, number of bulb per cluster and weight of fresh bulb per cluster. Plant height had no significant genetic correlation with all other traits.