KERAGAAN AKSESI KACANG KOMAK (Lab-lab purpureus (L.) Sweet) PULAU LOMBOK PADA LAHAN BASAH DAN KERING The Performance of Lombok Island Hyacine Bean (Lab-Lab purpureus (L.) Sweet) Accessions in Wet and Dry Land

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Erna Listiana Sumarjan .

Abstract

 


ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengevaluasi karakter kuantitatif dari aksesi kacang komak pada dua tipe lahan. (2) Untuk mengetahui potensi dari masing-masing aksesi untuk dikembangkan melalui program pemuliaan tanaman. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga blok sebagai ulangan. Evaluasi dilakukan terhadap 10 aksesi kacang komak Lombok yang sekaligus sebagai perlakuan. Pengamatan dilakukan terhadap karakter-karakter kuantitatif yaitu umur berbunga (hst), umur berbuah (hst), jumlah biji per polong, umur panen (hst), jumlah daun, berat brangkasan basah (gram), berat brangkasan kering (gram), berat biji per tanaman (gram) dan berat 100 butir biji (gram). Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan Analisis keragaman pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keragaan kacang komak Lombok lebih baik ketika ditanam pada lahan kering daripada lahan basah. Sedangkan aksesi K11 memiliki daya hasil tertinggi baik pada penanaman di lahan basah (sawah) maupun kering (tegalan). Oleh karena itu aksesi tersebut berpotesi untuk dikembangkan lebih lanjut dalam program pemuliaan tanaman


ABSTRACT


The objectives of this research are (1) To evaluate quantitative characters of hyacine bean accessions in two types of land. (2) To know the potential of each accession to be develops further through plant breeding programs. This research used experimental method, Randomized Complete Block Design (RCBD) with 3 block as a replication. Evaluation was done on 10 accessions of hyacine bean as a treatment. Observation was done on quantitative characters, that are age of flowering (day), age of fruiting (day), number of seeds/pod, age of harvest (day), number of leaves, weight of wet biomass (gr), weight of dry biomass (gr), weight of seeds/plant (gr) and weight of 100 seeds (gr). The observed data was analyzed by Analysis of Variance at level of 5% of significant. The results of this research revealed that accession K11 has the highest yield on wet and dry land. Therefore it is a potential accession to be develops through plant breeding programs. Furthermore, the performance of quantitative characters of Lombok accessions of hyacine beans was better while grown in dry land compare to wet land.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

Section
Articles