EFEK PEMBERIAN RESIDU SLURRY BIOGAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa chinensis) SERTA KETERSEDIAAN UNSUR HARA P DAN S PADA ENTISOL. RESIDUAL EFFECTS OFBIOGAS SLURRY ONPLANT GROWTH AND RESULTS PAKCOY (Brassica rapa chinensis) AND AVAILABILIY OF NUTRIENTS P AND S ON ENTISOLS.
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
ABSTRAK
Slurry biogas merupakan limbahdari proses ekstraksi gas metan yang bahan utamanya berasal dari campuran kotoran hewan yang telah mengalami proses anaerobik di dalam tabung reaktor. slurry biogas mengandung berbagai unsur hara, antibiotik, berbagai hormon dan telah terbukti mampu meningkatkan kualitas kesuburan kimia tanah dan hasil tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek residu pemberian slurry biogas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa chinensis) serta ketersediaan P dan S pada Entisol. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Mataram dengan menggunakan metode eksperimental pada pot percobaan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 6 contoh tanah residu perlakuan pemberian slurry biogas (0; 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 liter) dan satu contoh residu tanah yang dipupuk NPK sesuai dengan dosis rekomendasi (300 kg/ha Urea, 150 kg/ha SP 36, dan 150 kg/ha KCl). Masing-masing perlakuan dibuat 4 ulangan sehingga diperoleh 28 unit pot percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek residu pemberian slurry biogas memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kualitas kimia tanah, pertumbuhan, dan hasil tanaman pakcoy. Perlakuan pemberian slurry biogas dengan dosis sebesar 2,5 liter/pot memberikaan hasil tertinggi pada variable pH 6,82, P-tersedia 3,11 ppm, S-tersedia 16.58 ppm, KTK 6,57 me/100 g, C-organik 0,86 % ,. Sedangkan hasil tertinggi untuk tinggi tanaman 8,85 cm, jumlah daun 19 lembar, berat berangkasan basah 102,7 gram, dan berat brangkasan kering tanaman 8,51gram diperoleh pada perlakuan penambahan slurry biogas dengan dosis 2 liter/pot. Korelasi antara kualitas tanah dengan hasil brangkasan basah dan brangkasan kering tanaman memberikan nilai korelasi yang positif. Hasil korelasi tertinggi diperoleh dari variabel C-organik dengan brangkasan basah (r=0,93) dan brangkasan kering(r=0,83).
ABSTRACT
Biogas slurry is a waste of methane gas extraction processs contains main ingredient of a mixture of animal waste, other agricultural wastes, and water which has undergone anaerobic processes in the reactor tube. Biogas slurry contains a variety of nutrients, antibiotics, hormones and has been shown to improve the quality of soil chemical fertility and crop yields. The aim of this study was to determine the residual effect of provision of biogas slurry on the growth and yield pakcoy (Brassica rapa chinensis) as well as the availability of P and S in Entisol. This research was conducted in the greenhouse of the Faculty of Agriculture, University of Mataram by using experimental methods in the pot experiment. The experimental design used in this research is completely randomized design (CRD) using 6 soil residual that had been treated with dosages of biogas slurry (0; 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 liters) and one residual soil NPK fertilized according to the dosage recommendation (300 kg/ha of urea, 150 kg/ha SP 36, and 150 kg/ha KCl). Each treatment was made 4 replicates in order to obtain 28 units of pot experiment. The results showed that the residual effects of biogas slurry gave a significantly different effect on the quality of soil chemistry, growth, and yield. Biogas slurry treatment administration at a dose of 2.5 liter/pot been of the highest yields on variable pH of 6.82, 3.11 ppm available P, S-available 16:58 ppm, CEC of 6.57 me/100 g, C-organic 0,86%,. While the highest yield to 8.85 cm plant height, leaf number 19 pieces, berangkasan wet weight of 102.7 grams, and the weight of dry stover obtained at treatment plants 8,51gram addition of biogas slurry with a dose of 2 liter/pot. The correlation between the quality of the soil with the results stover wet and dry stover crops provide positive correlation value. The highest correlation results obtained from variable C-organic wet stover (r= 0.93) and dry stover