PENGARUH KONSENTRASI BAP DAN PEMBELAHAN BIJI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MANGGIS (Garcinia mangostana L) THE INFLUENCE OF BAP CONCENTRATION AND SEED CUTTING ON THE GROWTH OF MANGOSTEEN SEEDLINGS (Garcinia mangostana L)
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Abstrak
Manggis (Garcinia mangostana L) merupakan salah satu buah segar yang digemari masyarakat Indonesia maupun dunia, karena mempunyai rasa dan aroma yang lezat serta memiliki perpaduan warna yang indah. Kendala utama pengembangan manggis adalah lambatnya pertumbuhan, baik saat pembibitan maupun setelah ditanam di lahan. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan persentase tumbuh menggunakan ZPT dan peningkatan jumlah tumlah tunas dengan pembelahan biji yang lebih bayak.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu konsentrasi BAP dan Pembelahan biji. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi antara konsentrasi BAP dan pembelahan biji hanya berpengaruh nyata pada jumlah akar. Konsentrasi BAP berpengaruh nyata pada jumlah tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar dan panjang akar. Konsentrasi terbaik adalah 8 ppm yang menghasilkan 2,8 jumlah tunas, 5,2 helai daun, 19,2 cm2 luas daun, 1,4 jumlah akar, dan 7,2 cm panjang akar. Pembelahan biji berpengaruh nyata terhadap jumlah akar. Jumlah akar tertinggi diperoleh pada biji belah enam dengan jumlah akar sebanyak 1,6 akar.
Abstract
Mangosteen (Garcinia mangostana L) is one of the most favorite fruits for the people in Indonesia and around the world because it has delicious flavor and beautiful combination of colors. The main problem in developing mangosteen in Indonesia is the growth of mangosteen is usually slow when the seedling in nursery and after it is planted. To solve the problem, some efforts should be conducted to increase the growth percentage using plant growth regulator/substances and increasing the number of sprouts by seed cutting. The method used in this research is experimental method One Way Randomized Block with two factors; BAP concentration and seed cutting. The result clearly indicated that the interaction between BAP concentration and seed cutting had significant difference only to the number of roots. BAP concentration treatment produced the number of sprouts, roots and leaves, leaf area, and the length of the roots with significant difference. The best BAP concentration was 8 ppm that gave (in average) 2.8 of sprouts, 5.2 of leaves, 19.2 cm2 of leaf area, 1.4 of roots, and 7.2 cm of root length. Seed cutting recorded significant difference on the number of the roots. The highest number of roots was achieved in six-parted cut seed with 1.6 of roots.