DEGRADASI HERBISIDA TURUNAN 2,4-D AMINE OLEH BAKTERI PELARUT FOSFAT DAN EFEK RESIDUNYA TERHADAP BAWANG MERAH YANG DIBERI PUPUK KANDANG DEGRADATION OF 2,4-D AMIDES HERBICIDE BY INOCULATED WITH PHOSPHAT SOLUBILIZING BACTERIA AND ITS RESIDUAL EFFECTS ON GROWTH OF ONION WITH MANURE APPLICATION
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh periode dekomposisi dan dosis pupuk kandang terhadap kemampuan bakteri pelarut fosfat (BPF) mendegradasi herbisida turunan 2,4-D Amine di dalam tanah . Percobaan dilaksanakan sejak Mei 2009 s/d Januari 2010. Percobaan laboratorium dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Pertanian Unram, untuk menguji ketahanan BPF terhadap herbisida 2,4-D Amine. Percobaan rumah kaca ditata menurut rancangan acak lengkap dengan dua faktor perlakuan, yaitu dosis pupuk kandang (P), dengan 4 taraf (0, 10, 20 dan 30 ton ha-1); dan lamanya periode dekomposisi herbisida (D), dengan 4 taraf (0, 4, 8, dan 12 minggu). Jenis BPF yang digunakan adalah Pseudomonas sp., yang diisolasi dari tanah di sekitar perakaran bawang merah, di Desa Bongor, Lombok Barat. Percobaan dilakukan pada pot yang tanahnya berasal dari daerah tempat isolasi BPF tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada media biakan, BPF tersebut tergolong tahan terhadap herbisida turunan 2,4-D Amine sampai konsentrasi 2 ppm dengan laju penghambatan pertumbuhan 2,69%, dan bahkan pada konsentrasi sampai 0,75 ppm, terjadi peningkatan pertumbuhan bakteri. Hasil pengamatan percobaan rumah kaca menunjukkan bahwa lama periode dekomposisi maupun dosis pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap populasi maupun jumlah koloni BPF, pH tanah, tingkat serapan P, berat kering tanaman bawang merah pada umur 50 hari, dan residu herbisida 2,4-D Amine di dalam tanah, baik dari hasil deteksi dengan HPLC maupun bioassay. Tingkat keracunan tanaman bawang merah juga berkurang dengan semakin lama waktu dekomposisi. Untuk sebagian besar variabel pengamatan, terdapat interaksi yang nyata antar kedua faktor tersebut. Jadi semakin lama periode waktu dekomposisi dan semakin tinggi dosis pupuk kandang, maka kemampuan BPF Pseudomonas sp. semakin tinggi dalam mendegradasi 2,4-D Amine, menurunkan pH tanah maupun melarutkan fosfat alam sehingga menjadi tersedia bagi tanaman bawang merah. Tingkat keracunan tanaman bawang merah juga semakin berkurang, tarutama dengan semakin lamanya periode dekomposisi, yaitu berkisar dari tingkat ringan (31-40%) pada periode dekomposisi 0 minggu dengan pupuk kandang 0 kg/ha sampai tanpa ada gejala keracunan pada periode dekomposisi 12 minggu dengan dosis pupuk kandang 30 ton/ha.
ABSTRACT
This research was aimed to examine effects of different duration of decomposition period and dosage of manure on the ability of one species of Phosphate Solubilizing Bacteria (PSB), i.e. Pseudomonas sp., to degrade the herbicide 2,4-D Amides in soil. The entire experiment carried out from May 2009 to January 2010. The laboratory experiment, conducted at the Microbiology Lab. Faculty of Agriculture, University of Mataram., aimed to test the resistance of the Pseudomonas sp to 2,4-D Amides. The glasshouse experiment was designed according to the Completely Randomized Design using Split Plot Design consisting of two treatment factors, i.e. manure dosis consisting of four levels (i.e. 0, 10, 20 and 30 ton/ha); and duration of decomposition period consisting of four levels (i.e. 0, 4, 8 and 12 weeks). The PSB species were isolated from rhyzosfire soil of onion areas in “Bongor” West Lombok. This pot exeriment used the soil from which the PSB species were isolated. The results showed that both PSB species were
resistant to herbicide 2,4-D Amides up to a concentration of 2 ppm in the growing media, with a growth inhibition of 1.87%. At a concentration of 0.75%, Pseudomonas sp. was in fact capable of producing more colonies. The results from the glasshouse experiment showed that PSB species and duration of decomposition period had significant effects on the population and coony count of the PSB, soil pH, P sorption and dry weight of onion at 50 days stage, as well as levels of 2,4-D Amides residue in the soil either based on HPLC detection or bioassay results using tomato plant (Intan variety). Onion toxicity levels also reduced as the duration of the decomposition period was longer. There was also a significant effect of inoculation over uninoculated treatments. For most variables, there were significnat interaction effects between the two factors. At a longer duration of the decomposition period, the ability of Pseudomonas sp. was significantly higher than that of soils steril in degrading 2,4-D Amides, reducing soil pH, and solubilizing phosphate rock to make it available for uptake by Onion. Levels of onion toxicity to 2,4-D Amides ranged from low (31-40%) at the decomposition period of 0 week and 0 ton/ha menure dosis to zero at the decomposition period of 12 weeks and 30 ton/ha manure dosis.