TOKSISITAS EKSTRAK BELIMBING (Averhoa belimbi L) TERHADAP POPULASI SIPUT MURBEI (Pomacea sp)
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
ABSTRAK
Penelitian dilakukan atas pengamatan sepintas yang dilakukan oleh peneliti terhadap siput murbei (Pomacea sp) yang mati pada tambak dekat tanaman belimbing. Dari hasil pengamatan tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang kemungkinan penggunaan ekstrak belimbing (Averhoa belimbi L) sebagai pestisida alami terhadap siput murbei. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh pemberian ekstrak belimbing terhadap populasi siput murbei, 2) berapa besar tingkat toksisitas ekstrak belimbing terhadap siput murbei (Pomacea sp). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Kosentrasi ekstrak belimbing yang dipakai adalah 25%,20%,15%, dan 10%. Keong mas (pomacea sp) yang digunakan berjumlah 500 ekor, masing-masing perlakuan digunakan 100 ekor dan dibagi dalam 4 ulangan. Masing-masing ulangan 25 ekor. Data yang dikumpulkan adalah angka mortalitas siput murbei dalam jangka waktu 7, 14, 21, dan 28 hari. Hasil pengamatan menunjukan bahwa kosentrasi ekstrak belimbing yang menyebabkan kematian siput murbei berturut-turut adalah kosentrasi, 25%, 20%, 15% dan 10%. Kosentrasi 25% berpengaruh signifikan terhadap mortalitas hewan uji, bila dibandingkan dengan kosentrasi 20%, 15%, dan 10%. Ekstrak belimbing pada kosentrasi 25% diminggu pertama menunjukan angka mortalitas yang tinggi dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan perlakuan lannya. Keempat kosentrasi ekstrak belimbing dengan dosis yang diberikan 140 ml dapat dikelompokan sebagai tingkat toksis yang sedikit toksis.