VARIASI WAKTU VERNALISASI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN VIABILITAS BIJI BAWANG MERAH
DOI:
https://doi.org/10.29303/caj.v12i01.252Kata Kunci:
Kata kunci: Ttrue seed of shallot (TSS), lama vernalisasi, produktivitas  dan viabilitasAbstrak
ABSTRAK
Perbenihan benih biji bawang merah (true seed of shallot=TSS) merupakan inovasi baru sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan perbenihan bawang merah di Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan produksi TSS di Indonesia antara lain iklim, ketersediaan serangga polinator, kualitas umbi bawang merah yang digunakan serta berbagai komponen teknologi lainnya dalam memacu terbentuknya bunga dan kebernasan biji yang dihasilkan. Vernalisasi merupakan salah satu komponen penting dalam keberhasilan produksi TSS. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama bertujuan mendapatkan keragaan tanaman dan TSS yang dihasilkan dengan menguji 4 perlakuan, yang disusun secara acak kelompok dengan 3 ualangan. Keempat perlakuan adalah tanpa vernalisasi, vernalisasi 2 minggu, vernalisasi 4 minggu dan vernalisasi 6 minggu dilakukan di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur pada bulan Mei – November 2016. Dilanjutkan penelitian tahap dua yang dilakukan di Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur pada bulan Desember 2016 - January 2017 dengan menguji kualitas TSS yang dihasilkan dalam persemaian TSS dengan indikator penilaian viabilitas (daya tumbuh TSS) hingga kualitas bibit siap tanam (seedling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa vernalisasi selama 4 minggu adalah yang terbaik yang ditunjukkan dengan waktu tercepat keluarnya bunga, jumlah bunga terbanyak, besarnya diameter bunga dan banyaknya biji (TSS) yang dihasilkan. Sedangkan viabilitas benih biji (TSS) hasil perlakuan umbi non vernalisasi menghasilkan biji yang kurang bernas, vernalisasi 4 minggu menghasilkan prosentase daya tumbuh tertinggi. Parameter pertumbuhan bibit setelah berkecambah pada semua perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.