KAJIAN BEBERAPA VARIETAS TEBU PADA AGROEKOSISTEM LAHAN KERING DI KABUPATEN DOMPU-NTB
DOI:
https://doi.org/10.29303/caj.v13i1.505Kata Kunci:
s: sugar cane varieties, agroecosystems, dry landAbstrak
abupaten Dompu merupakan salah satu daerah pengembangan tebu nasional, hal ini untuk mendukung target swasembada gula konsumsi yang ditingkatkan menjadi swasembada gula nasional. Pemerintah pusat berkerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten Dompu pada tahun 2014 telah mengembangkan intensifikasi usahatani tebu khususnya pada lahan kering/tegalan dengan luas areal 1.000 ha. Terjadinya pergeseran fungsi lahan pengembangan tebu tersebut dikarenakan adanya alih fungsi lahan sawah irigasi teknis menjadi bangunan industri dan infrastruktur lainnya. Untuk mendukung pengembangan tebu pada lahan kering, maka usaha peningkatan produktivitas tebu memerlukan varietas unggul baru (VUB) tebu berpotensi produksi tinggi dengan rendemen tinggi. Pengkajian beberapa varietas tebu telah dilaksanakan di desa Beringin Jaya, kecamatan Pekat, Dompu pada tahun 2016 dengan tujuan untuk mengetahui potensi produksi dan rendemen beberapa varietas tebu di lahan kering. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 4 kali ulangan. Varietas yang diuji sebanyak 5 macam, yaitu : PS 862 (pembanding); BL; PSJT 941; PS 881 dan PS 851. Ukuran masing-masing petak 13 x 5 m, jarak tanam 130 x 50 cm (juring tunggal). Parameter yang diamati : tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah ruas, jumlah anakan, brix (%),produksi (t/ha), dan perkiraan rendemen (%). Pengamatan dilakukan menjelang panen (umur 10 bulan). Data dianalisis menggunakan analysis of variance (Anova) software DSAASTAT Versi 1.101, Italy dan jika terdapat perbedaan yang nyata, analisis dilanjutkan dengan uji LSD pada taraf 5%. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa hasil analisa tinggi tanaman, diameter batang dan produksi terhadap varietas yang diuji tidak berbeda nyata, sedangkan jumlah ruas, jumlah anakan, brix dan perkiraan rendemen berbeda nyata. Varietas PS 851 menghasilkan rendemen tertinggi yaitu sebesar 9,27 % dan diikuti berturut-turut oleh varietas PS 862 (9,06 %), PS 881 (8,46 %), PSJT (98,11 %), dan BL (8,08 %). Hasil evaluasi preferensi petani terhadap karakteristik agronomi dan komponen hasil varietas tebu yang di uji pada lahan kering bahwa petani lebih dominan memilih varietas PS 851, PS 862 dan PSJT 941.