Potensi Ekstrak Nabati dengan Pelarut Aceton dan Kloroform dalam Menekan Penyakit Busuk Batang oleh Jamur Sclerotium rolfsii Sacc. pada Tanaman Kacang Tanah

Penulis

  • Mulat Isnaini Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Unram

DOI:

https://doi.org/10.29303/caj.v14i1.638

Kata Kunci:

botanical extracts, Sirih hijau, Sirih merah, Babandotan, Patikan kebo, Aceton, Chloroform, Sclerotium rolfsii

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi beberapa ekstrak nabati dengan pelarut aceton dan kloroform terhadap pertumbuhan dan perkembangan jamur S. rolfsii penyebab penyakit busuk batang pada tanaman kacang tanah. Percobaan di Laboratorium yaitu uji in-vitro menggunakan ekstrak daun Sirih Hijau (SH); Sirih Merah (SM); Babandotan (Bb) dan Patikan Kebo (PK) dengan pelarut Aceton (A) dan Kloroform (K) dengan konsentrasi 6% (0,3 mL) ditambahkan ke dalam masing-masing ekstrak daun kemudian ditambahkan ke dalam medium agar hingga menjadi 100 mL. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), setiap perlakuan diulang 10 kali. Pada uji in-vivo di rumah kaca merupakan kelanjutan uji in-vitro dengan menggunakan ekstrak nabati yang mempunyai kemampuan tinggi dalam menekan pertumbuhan jamur patogen (ASH dan KSH) dan Babandotan dengan pelarut Aceton (ABb). Penanaman dilakukan di dalam media tanah menggunakan polybag. Setelah benih dilakukan perendaman ke dalam ekstrak nabati selama 30 menit selanjutnya 5 benih ditanam per polybag. Sebagai kontrol, benih direndam ke dalam air steril. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 ulangan tiap perlakuan. Inokulasi jamur patogen S. rolfsii dilakukan setelah tanaman kacang membentuk 2 pasang daun. Hasil uji in-vitro menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih hijau dengan pelarut Aceton dan Kloroform (ASH dan KSH) mempunyai kemampuan yang sama dengan ekstrak daun Babandotan dengan pelarut Aceton (ABb) dalam menekan pertumbuhan miselia jamur S. rolfsii yaitu masing-masing sebesar 100 %. Hasil uji in-vivo menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih hijau dengan pelarut Aceton (ASH) menekan insiden peyakit busuk batang tertinggi (51,43 %) diikuti oleh KSH dan ABb yaitu masing-masing sebesar 20 %.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-01-11