PERTUMBUHAN DAN HASIL GALUR KACANG TANAH VARIAN SOMAKLONAL YANG DIBERI PUPUK NITROGEN PADA KONDISI STRES KEKERINGAN GROWTH AND YIELD OF PEANUT SOMACLONES GENERATED FROM IN VITRO SELECTION THAT WAS GIVEN NITROGEN ON DROUGHT STRESS
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil beberapa galur kacang tanah varian somaklonal hasil seleksi in vitro yang diberi pupuk nitrogen pada kondisi stres kekeringan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental di rumah kaca, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor galur terdiri dari 7 galur varian somaklonal dan 1 kultivar Lokal Bima. Pemberian pupuk nitrogen berupa pupuk Urea yang terdiri dari 0 kg/ha, 50 kg/ha, dan 100 kg/ha. Perlakuan cekaman kekeringan diberikan pada tanaman berumur 16 sampai 85 hari. Semua tanaman disiram sampai kapasitas lapang dari awal tanam sampai umur 15 hari. Pada saat tanaman berumur 16 hari, tanaman dipelihara dalam kondisi cekaman akibat pengurangan pemberian air. Setelah berumur 85 hari, tanaman diberikan kondisi optimum sampai tanaman panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil galur kacang tanah varian somaklonal tidak berbeda pada pemupukan nitrogen (Urea) pada kondisi stres kekeringan. Penggunaan dosis optimum pupuk nitrogen (Urea) 67,94 kg/ha (0,26 g/tanaman) pada kacang tanah varian somaklonal yang ditanam pada kondisi cekaman kekeringan menghasilkan polong kering terberat yaitu 18,6 g/tanaman. Galur kacang hasil variasi somaklonal yang ditanam pada kondisi stres kekeringan masih memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibanding cv. Lokal Bima.
ABSTRACT
The objective of this research was to evaluate growth and yield of peanut somaclones generated from in vitro selection that was given nitrogen under drought stress.This experiment used experimental design under glass house, with Complete Randomize Design – factorial. Factor of somaclones consisted of seven somaclones and one cultivar Local Bima. Application of nitrogen used urea, that consisted of 0 kg/ha, 50 kg/ha, and 100 kg/ha. Water deficit was given to peanut plants at 16 to 85 days after planting. The peanut plants were irigated with water (optimum condition) until 15 days old. At 16 days after planting, they were cultivated under drought stress. After the peanut plants were 85 days old, the plants were treated under optimum conditions until harvest plant. Results of the experiment showed that growth and yield of peanut somaclones generated from in vitro selection were not significantly different when fertilized with Urea under water stress. Use of nitrogen fertilizer (Urea) 67.94 kg/ha (0.26 g/plant) at the peanut somaclones cultivated under water stress produced the highest dry pod 18.6 g/plant. Peanut somaclones generated from in vitro selection cultivated under water deficit gave still better growth and yield than cv Local Bima.