EVALUASI SIFAT KUANTITATIF TANAMAN F1 DAN HETEROSIS HASIL PERSILANGAN ANTAR VARIETAS GANDUM QUANTITATIVE EVALUATION OF PLANT F1 AND HETEROSIS CROSS BETWEEN WHEAT VARIETIES

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Baiq Eka Septiani Uyek Malik Yakop Dwi Ratna Anugrahwati

Abstract

ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sifat kuantitatif generasi F1 hasil persilangan antara varietas gandum nasional dengan gandum introduksi, dan untuk memperoleh informasi heterosis dari persilangan tiga tetua tanaman gandum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental dengan percobaan pot di lapangan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2015. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 9 perlakuan: 3 tetua dan 6 keturunannya yaitu Estoc (P1), Dewata (P2), Gladius (P3), ED (P1♀ x P2♂), DE (P2♀ x P1♂), GD (P3♀ x P2♂), DG (P2♀ x P3♂), GE (P3♀ x P1♂) dan EG (P1♀ x P3♂). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga dalam penelitian ini terdapat 27 unit percobaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa parameter umur berbunga pada persilangan antar varietas gandum menunjukkan nilai yang berbeda antar genotipe, F1 DG (hasil persilangan antara gandum Dewata dengan Gladius) memiliki umur berbunga tercepat. Parameter tinggi tanaman dan umur berbunga menunjukkan nilai heterosis yang negatif, baik untuk nilai heterosis Tetua Tertinggi (Hight Parent) maupun Rata-Rata Tetua (Mid Parent).


 


ABSTRACT 


This study aimed to evaluate the quantitative characters of F1 generation from crosses between a national variety with introduced wheats, and to obtain information an heterosis of crosses between three parental of the wheat crop. Method used in this study was pot experiment from October to December 2015. Experimental design used was completely randomized design (CRD), which consisted of 9 treatments, 3 parents: Estoc (P1), the Dewata (P2), Gladius (P3), and 6 F1: ED (P1 ♀ x P2♂), DE (P2♀ x P1♂), GD (P3♀ x P2♂), DG (P2♀ x P3♂), GE (P3♀ x P1♂) and EG (P1♀ x P3♂). Each treatment was repeated 3 times so that there are 27 experimental units. Results showed that flowering time on cross between wheat varieties showed significantly different among genotypes, F1 DG (a cross between Dewata and Gladius) showed the earliest flowering time. The value of heterosis parameters plant height and flowering time were negative, both for Hight Parent Heterosis and Mid Parent Heterosis.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

Section
Articles